Setelah melalui masa 6 bulan (satu semester dong?) renovasi rumah, tambal sana-tambal sini, bahkan hingga ada yang meninggal... akhirnya kelar juga. fiuh.
Apa yang sungguh bisa kau lihat dariku? Pasti bukan tampanku Tidak, sama sekali tidak Tak penting pula untuk tahu berapa hartaku Pula gelar atau kepandaianku Lantas apa yang berharga dariku? Kesungguhanku... Kesungguhanku untuk menjadi Imam bagimu Bahwa aku akan nahkodai biduk rumah tangga Berlayar dalam lautan jihad Berjuang meraih ridha Allah Untuk berlabuh pada Jannah
Orang-orang sering mengatakan September Ceria (mengutip lagunya Vina Panduwinata). Namun, September kali ini memang terasa spesial sekali bagi saya. Kisah ceria, suka, duka, dan prahara (halah!)... semuanya campur jadi satu.
Minggu depan insya Allah perjuangan saya menjadi seorang Sosialis Humaniora bakal dimulai. Well, lebih tepatnya sebuah cerita kecil yang akan saya jalani dalam rangka membuka wawasan cakrawala nusantara, meng-upgrade ilmu dan sumber daya, mendapatkan lisensi untuk menjadi seorang dosen, dengan melanjutkan kuliah S2 di Universitas Indonesia, Depok. Alhamdulillah!
Mulai hari ini, sudah saatnya perjuangan untuk benar-benar memperbaiki diri itu dimulai. Mana tahu jika Allah berkehendak memanggil kembali jiwa ini besok, lusa, atau kapan pun yang Dia inginkan. Hm, lantas apa saja yang harus diperbaiki? Well, banyak bangetttsss! Toh, tidak mudah dan tidak mungkin juga berubah secara instan. Little by little, insya Allah bisa. =)